Minggu, 18 Desember 2011

HYPNO SEX (Mengoptimalkan Hubungan Suami- Istri)


HYPNO SEX (Mengoptimalkan Hubungan Suami- Istri)
           Dari beberapa kasus sederhana. Para pasangan suami istri / pasutri yang memiliki masalah dalam hubungan seks lebih banyak karna intensitas aktifitas seks yang tak normal. Hal ini banyak disebabkan oleh beberapa faktor misalnya depresi, stres, ketegangan jiwa, psychological over sensitive, suami / istri terlalu sibuk, perbedaan sifat dan kebiasaan, pola seks yang monoton, dll.

           Ketika masalah seks dikemukakan saya mengelompokkan kasus-kasus tersebut menjadi 3 bagian, pertama kasus kejiwaan yang dialami klien, kedua bagaimana hubungan emosi dengan pasangannya, dan yang ketiga bagaimana fungsi organ tubuh dalam melakukan hubungan seks. Untuk masalah kejiwaan klien dan hubungan emosi dengan pasangan akan diuraikan berikut ini, sedangkan tentang fungsi organ tubuh dengan masalah seks tidak akan saya bahas disini.

           Depresi dan tekanan masa lalu, adalah kasus yang sering saya hadapi. Ketika libido dan hasrat seks memuncak tetapi mengalami kegagalan dalam melakukan seks, misalnya karna penis tidak keras, ejakulasi dini dan sebab lainnya, maka perasaannya akan semangkin tertekan dan depresif. Untuk itu terapist memberikan hal-hal posistif dari sebab akibat hubungan seks, (counseling supportive). Karna penderita depresi selalu melihat dirinya dari sisi negatif, sering menyalahkan diri sendiri, bahkan cenderung over protec pada dirinya atau orang lain. Maka dibutuhkan pendekatan dan pengertian yang lebih rasional, agar ketegangan kejiiwaannya berkurang dan lebih melihat dirinya secara positif.

           Demikian pula dengan stres dan gangguan trauma masa lalu, kadang-kadang susah untuk dihilangkan, pengalaman pahit dari masa lalu, pengalaman yang menegangkan, merasa terancam, selalu disalahkan bahkan sering dipukul atau dibentak akan membentuk dirinya hingga dewasa dan sulit dihilangkan. Hal ini akan berdampak pada hubungan seks itu sendiri. Atau bisa juga melampiaskan tekanan itu dalam hubungan seks, sehingga bisa dianggap ”berlebihan” karna klien mendapatkan kebahagiaan psikis melalui hubungan seks dan ini bisa menjadi masalah bagi pasangannya karna tidak mampu mengimbanginya.

           Hal ini juga sering dialami oleh pasangan yang memiliki sifat dan kebiasaan yang tak cocok secara emosional termasuk sifat dan kebiasaan juga dapat mengganggu hubungan seks. Sebaliknya gangguan seks di salah satu pihak atau ketidak cocokkan pola atau keinginan seks juga akan menyebabkan perasaan marah, kesal, kecewa serta sedih bercampur baur. Akibatnya, paling sedikit kepuasan seks akan berkurang. Dan hal ini mengganggu hubungan emosional yang berujung pada harmonis atau tidak dalam rumah tangga.

           Dari semua kasus diatas, mengarah pada bagaimana pikiran kita memandang tentang pola aktifitas seks itu sendiri. Dan bagaimana pula seorang klien menganggap aktifitas seks sebagai suatu kebutuhan hasrat birahi dan emosi atau menganggap suatu kewajiban belaka sehingga berjalan ala kadarnya.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal bagi kehidupan seksual, langkah pertama yang saya lakukan terhadap klien adalah berupaya mencapai apa yang disebut sebagai kebahagiaan seksual lahir dan batin. Dengan cara menyayangi, memahami pasangan, tetap bersikap jujur maka akan dapat mencapai apa yang dinamakan dengan kebahagiaan seksual. Memberikan counseling supportive berupa pemahaman-pemahaman tentang sebab akibat dari hubungan seks. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar